Jumat, 29 Desember 2017

TUGAS VCLASS
MK TEORI LINGKUNGAN
UNVERSITAS GUNADARMA
2017
INDUSTRI



DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I   PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Bab II  PEMBAHASAN
A. Pengertian Industri Menurut Para Ahli
B. Tujuan Pembangunan Industri
C. Dampak Positif dan Negatif Pembangunan Industri
D. Faktor Pendukung dan Penghambat Usaha Industri
E. Pengertian Pertanian Menurut Para Ahli
Bab III PENUTUP
A. Kesimpulan


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan disebut sebagai Industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Contoh hasil industri yang berbentuk jasa adalah pada asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi (pengiriman barang), dan lain sebagainya.
Industri yang memproduksi hampir semua alat-alat yang kita gunakan, obat yang kita minum, atau makanan yang kita makan. Karena itu, industri sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Maka dari itu, pemerintah serius mengembangkan sektor industri terutama sektor usaha kecil dan menengah (UKM).
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut
  1. Apa yang dimaksud dengan definisi Industri dan Pertanian Menurut Para Ahli?
  2. Apa saja dampak positif dan negatif dari pembangunan industri?
  3. Apa saja faktor pendung dan penghambat usaha industri?
C. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam tentang industri dan pertanian serta manfaatnya bagi kehidupan manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

 A. Pengertian Industri Menurut Para Ahli
Ada banyak pengertian industri menurut para ahli diantaranya:
  1. Hasibuan, Memahami industri sangat luas, dapat dalam lingkup makro dan mikro. Dalam usaha mikro adalah kumpulan perusahaan yang memproduksi barang yang homogen, atau barang yang memiliki sifat dpt sangat erat. Dalam hal pendapatan cenderung pembentukan makro. Industri adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah. Jadi industri ini dalam batas-batas mikro sebagai kumpulan perusahaan yang memproduksi barang-barang, sementara makro dapat membentuk pendapatan.
  2. Menurut Moh. Hatta, Industri adalah upaya untuk mengubah struktur pertanian ke dalam struktur industri.
  3. UU No. 5 Tahun 1984, Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi yang memiliki nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya.
  4. Menurut Encyclopedia Indonesia, Industri merupakan bagian dari proses produksi yang tidak mengambil bahan-bahan tersebut langsung dari alam untuk konsumsi, tetapi bahan-bahan diproses dan akhirnya menjadi komoditas yang berharga kepada masyarakat.
  5. Encyclopedia Americana, Industri adalah kegiatan kelompok yang menumbuhkan benda ekonomi dan pengguna.
  6. Sudut pandang Geografi, Industri adalah sesuatu yang merupakan perpaduan dari subsistem fisik dan subsistem manusia.
  7. Badan Pusat Statistik, Industri adalah unit usaha yang berjalan kesatuan kegiatan ekonomi dengan tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa yang berdomisili di tempat tertentu atau lokasi dan memiliki catatan administrasi tersendiri.
  8. Tim Grasindo, Industri adalah semua jenis pekerjaan yang menghasilkan uang.
  9. Menurut George T. Renner, Industri adalah semua kegiatan manusia dalam ekonomi produktif / memproduksi barang dan uang.
  10. Sukimo, Industri adalah perusahaan yang melakukan kegiatan ekonomi yang termasuk ke dalam sektor sekunder.
  11. Kartasapoetra, Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang dengan menggunakan nilai yang lebih tinggi, termasuk kegiatan desain industri dan teknik industri.
  12. Dra. Sri Milaningsih, Industri berasal dari bahasa Latin, yang berarti bahwa tenaga kerja atau tenaga kerja Perindustrian.
  13. I Made Sandi, Industri adalah suatu usaha untuk menghasilkan barang jadi untuk bahan baku atau bahan baku melalui proses produksi budidaya dalam jumlah besar sehingga barang dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan kualitas tertinggi.
  14. Badan Perencanaan Pembangunan Sumatera Utara, Industri adalah kegiatan untuk mengubah bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi untuk tujuan penjualan.
  15. Teguh S. Pamudi, Industri adalah kelompok perusahaan yang menghasilkan produk yang dipertukarkan dengan satu sama lain.
  16. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Industri adalah kegiatan proses atau barang proses dengan menggunakan sarana dan peralatan, seperti mesin.
  17. Anto Pracoyo dan Tri Kurnawangsih, Industri adalah kumpulan dari beberapa perusahaan yang memproduksi barang atau jasa di pasar.
  18. Hinsa Sahaan, Industri merupakan bagian dari proses pengelolaan bahan baku menjadi bahan baku atau bahan mentah menjadi barang jadi menjadi barang yang berharga kepada masyarakat.
  19. Wirastuti, industri adalah pengolahan bahan baku atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang membawa keuntungan.
  20. Dini Natalia, industri merupakan pengolahan bahan baku menjadi barang yang membawa keuntungan.

B. Tujuan Pembangunan industri
Tujuan dari pembangunan industri diantaranya:
  1. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam, dan/atau hasil budidaya serta dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup;
  2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah struktur perekonomian ke arah yang lebih baik, maju, sehat, dan lebih seimbang sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya, serta memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan industri pada khususnya;
  3. Meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta mendorong terciptanya teknologi yang tepat guna dan menumbuhkan kepercayaan terhadap kemampuan dunia usaha nasional;
  4. Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan golongan ekonomi lemah, termasuk pengrajin agar berperan secara aktif dalam pembangunan industri;
  5. Memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan peranan koperasi industri;
  6. Meningkatkan penerimaan devisa melalui peningkatan ekspor hasil produksi nasional yang bermutu, disamping penghematan devisa melalui pengutamaan pemakaian hasil produksi dalam negeri, guna mengurangi ketergantungan kepada luar negeri;
  7. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri yang menunjang pembangunan daerah dalam rangka pewujudan Wawasan Nusantara;
  8. Menunjang dan memperkuat stabilitas nasional yang dinamis dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional.

C. Dampak Positif Dan Negatif Pembangunan Industri
Dampak Positif
  1. Terbukanya lapangan kerja
  2. Terpenuhinya berbagai kebutuhan masyarakat
  3. Pendapatan/kesejahteraan masyarakat meningkat
  4. Menghemat devisa negara
  5. Mendorong untuk berfikir maju bagi masyarakat
  6. Terbukanya usaha-usaha lain di luar bidang industri
  7. Penundaan usia nikah
Dampak Negatif
  1. Terjadi pencemaran lingkungan
  2. Konsumerisme
  3. Hilangnya kepribadian masyarakat
  4. Terjadinya peralihan mata pencaharian
  5. Terjadinya urbanisasi di kota-kota
  6. Terjadinya permukiman kumuh di kota-kota
D. Faktor Pendukung Dan Penghambat Usaha Industri
Faktor Pendukung:
  1. Indonesia kaya bahan mentah
  2. Jumlah tenaga kerja tersedia cukup banyak
  3. Tersedia pasar dalam negeri yang banyak
  4. Iklim usaha yang menguntungkan untuk orientasi kegiatan industri
  5. Tersedia berbagai sarana maupun prasarana untuk industri
  6. Stabilitas politik yang semakin mantap
  7. Banyak melakukan berbagai kerjasama dengan negara-negara lain dalam hal permodalan, alih teknologi, dll.
  8. Letak geografis Indonesia yang menguntungkan
  9. Kebijaksanaan pemerintah yang menguntungkan
  10. Tersedia sumber tenagalistrik yang cukup
Faktor Penghambat:
  1. Penguasaan teknologi masih perlu ditingkatkan
  2. Mutu barang yang dihasilkan masih kalah bersaing dengan negara-negara lain
  3. Promosi di pasar internasional masih sangat sedikit dilakukan
  4. Jenis-jenis barang tertentu bahan bakunya masih sangat tergantung dengan negara lain
  5. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan belum merata di seluruh Indonesia
  6. Modal yang dimiliki masih relatif kecil
E. Pengertian Pertanian Menurut Para Ahli
Pengertian Pertanian dalam arti luas adalah semua yang mencakup kegiatan pertanian (tanaman pangan dan hortikultura), perkebunan, kehutanan, dan peternakan, perikanan. Pertanian Pertanian dalam arti sempit adalah suatu budidaya tanaman kedalam suatu lahan bertujuan untuk mencukupi kebutuhan manusia.
F. Definisi Pertanian/Agriculture Menurut Para Ahli:
  1. Menurut Mosher (1966),pertanian adalah suatu bentuk produksi yang khas, yang didasarkan pada proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Petani mengelola dan merangsang pertumbuhan tanaman dan hewan dalam suatu usaha tani, dimana kegiatan produksi merupakan bisnis, sehinggga pengeluaran dan pendapatan sangat penting artinya.
  2. Menurut Van Aarsten (1953),agriculture adalah digunakannya kegiatan manusia untuk memperoleh hasil yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan atau hewan yang pada mulanya dicapai dengan jalan sengaja menyempurnakan segala kemungkinan yang telah diberikan oleh alam guna mengembangbiakkan tumbuhan dan atau hewan tersebut.
  3. Pengertian Pertanian Menurut David Ray GriffinPertanian adalah masalah yang paling disalahpahami, rumit, terabaikan, dan tidak diinginkan
  4. Pengertian Pertanian Menurut Y.W. Wartaya WinangunPertanian adalah hal yang substansial dalam pembangunan, yaitu sebagai pemenuhan kebutuhan pangan, penyedia bahan mentah untuk industri, penyedia lapangan kerja, dan penyumbang devisa negara
  5. Pengertian Pertanian Menurut Mosher Pertanian adalah suatu bentuk produksi yang khas, yang didasarkan pada proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Petani mengelola danmerangsang pertumbuhan tanaman dan hewan dalam suatu usaha tani, dimana kegiatan produksi merupakan bisnis, sehinggga pengeluaran dan pendapatan sangat penting artinya.
  6. Pengertian Pertanian Menurut SpeddingPertanian dalam pandangan modern merupakan kegiatan manusia untuk manusia dan dilaksanakan guna memperoleh hasil yang menguntungkan sehingga hams pula meliputi kegiatan ekonomi dan pengelolaan di samping biologi.
  7. Pengertian Pertanian Menurut Indianto Mu’inPertanian adalah kegiatan ekonomi utama penduduk Indonesia, sebab lebih dari 80% penduduk bekerja pada sektor pertanian
  8. Pengertian Pertanian Menurut Sri Sulestari Pertanian adalah jenis usaha yang menenkankan pada pengolahan tanah dan tanaman yang ditanam berupa tanaman pangan
  9. Pengertian Pertanian Menurut Word BankPertanian merupakan pemakai air terbanyak yang mempunyai andil peda terjadinya kelangkaan air. Pertanian merupakan salah satu pelaku utama dalam pengurasan air tanah, polusi agrokimia, keletihan tanah, dan perubahan iklim global, serta penyumbang hingga 30% dari emisi gas rumah kaca
  10. Pengertian Pertanian Menurut Karwan A. Salikin Pertanian merupakan bagian agroekosistem yang tak terpisahkan dengan subsistem kesehatan dan lingkungan alam, manusia dan budaya saling mengait dalam suatu proses produksi untuk kelangsungan hidup bersama
  11. Pengertian Pertanian Menurut Dwi HaryantiPertanian merupakan suatu usaha manusia dalam bercocok tanam dimana objeknya merupakan sebuah lahan kosong
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan:
  1. Industri Adalah Suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Contoh hasil industri yang berbentuk jasa adalah pada asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi (pengiriman barang), dan lain sebagainya.
  2. Pertanian adalah semua yang mencakup kegiatan pertanian (tanaman pangan dan hortikultura), perkebunan, kehutanan, dan peternakan, perikanan. Pertanian Pertanian dalam arti sempit adalah suatu budidaya tanaman kedalam suatu lahan bertujuan untuk mencukupi kebutuhan manusia
TUGAS VCLASS
MK TEORI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS GUNADARMA




DAFTAR ISI



                                                                                                                 Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................ .........i
KATA PENGANTAR ............................................................................. .........ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. .........iii

BAB I        PENDAHULUAN
                   1.1  Latar Belakang .................................................................. ..........1
                   1.2  Rumusan Masalah ............................................................. .......... .2
                   1.3  Ruang Lingkup ................................................................. ..........2
BAB II       PEMBAHASAN
                   2.1  Pengertian Pertumbuhan Penduduk .................................. ..........3            
                   2.2  Faktor - faktor Pertumbuhan Penduduk............................ ..........3 
                   2.3  Faktor Yang Mempengaruhi Kelahiran.............................. ..........4 
                   2.4  Faktor Perpindahan Penduduk.................................................4
                   2.5  Cara Megatasi Pertumbuhan Penduduk....................................4
                   2.6  Perkembangan Sosial.............................................................5
                  2.7  Meningkatnya Kebutuhan Ekonomi (sandang, pangan, papan)....6
                   2.8  Berkurangnya Lahan Tempat Tinggal......................................7
                   2.9  Meningkatnya Angka Pengangguran........................................7
BAB III     PENUTUP
                   3.1 Kesimpulan ...........................................................................9
                   3.2  Saran ...................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar belakang
Sejarah telah mencatat bahwa  Malthus sebagai orang pertama yang secara sungguh-sungguh memikirkan  persoalan “ ledakan penduduk “ dunia. Malthus berpendapat bahwa kesentosaan kehidupan sosial masyarakat senantiasa terganggu oleh kenyataan adanya pertambahan penduduk lebih cepat daripada pertambahan bahan makanan. Pendapat tersebut, ternyata telah mendapatkan kritik tajam dari para ahli kependudukan lain, yang kemudian melahirkan berbagai teori kependudukan.
          Namun  pada kenyataanya,  sampai abad 21 ini,  teori Malthus yang banyak dikecam tersebut,  semakin lama semakin kuat dirasakan mengandung banyak kebenarannya. Di negara-negara berkembang seperti di Amerika Latin, Afrika dan Asia sampai sekarang masih harus bergulat meningkatkan taraf kehidupan rakyatnya,  khususnya memenuhi kebutuhan dasar seperti  makan, perumahan, kesehatan dan seterusnya. Menurut Ehrlich (1981), sampai sekarang hannya ada 10 negara  di dunia yang  menghasilkan lebih banyak makanan dari pada yang dikonsumsikan.
         Pertambahan penduduk yang terus menerus itu, memang  banyak menjadi beban bila tidak diimbangi dengan penduduk yang berkualitas.  Pertambahan penduduk juga telah menimbulkan gajala pengedukan berbagai sumber daya alam oleh manusia.  Semua itu dapat dihubungkan dengan berbagai masalah pemenuhan kebutuhan dasar penduduk seperti pangan, perumahan, kesempatan kerja, fasilitas kesehatan, gizi,  pendidikan dan sandang.  Belum lagi apabila dihubungkan dengan  HAM, seperti hak untuk makan, hak untuk menghirup udara segar, hak minum bersih, hak untuk hidup layak dan tidak berjubel dan sebagainya.
Pengaruh pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak terkendali juga secara langsung dapat dirasakan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Keluarga dengan jumlah anak banyak, dan tidak terencana tentunya banyak menjadi beban dan muncul banyak permasalahan dibanding keluarga yang jumlah anaknya sedikit dan terencana.  Perkembangan sosial adalah kemajuan yang progresif melalui kegiatan yang terarah dari individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola tingkah lakunya yang luwes. Hal itu disebabkan oleh adanya kesesuaian yang layak antara dirinya dengan warisan sosial itu.

1.2       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah kali ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian pertumbuhan penduduk daerah.
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk ,kelahiran
    serta perpindahan penduduk.
3. Bagaimana cara megatasi pertumbuhan penduduk.
4. Bagaimana pengaruh perkembangan sosial.

1.3       Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu dari penulisan makalah ini
adalah:
1.  Mengetahui pertumbuhan penduduk.
2.  Mengetahui cara megatasi pertumbuhan penduduk
3.  Mengetahui sejauh mana pengaruh perkembangan sosial










BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Berdasarkan sensus tahun 2010 diketahui bahwa pertumbuhan penduduk melebihi proyeksi nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49 per tahun. Jika laju pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun maka setiap tahunnya akan terjadi pertumbuhan penduduk sekitar 3,5 juta lebih per tahun. Dengan demikian, jika di tahun 2010 jumlah penduduk 237,6 juta jiwa maka di tahun 2011 bertambah 3,5 juta maka sekarang ada 241 juta jiwa lebih.
Dan jika itu terus terjadi maka semakin banyak masalah yang akan terjadi seperti pengangguran, pencurian dan lain-lain, dan itu akan mempengaruhi terhadap perkembangan sosial di masyarakat.
Perkembangan sosial adalah kemajuan yang progresif melalui kegiatan yang terarah dari individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola tingkah lakunya yang luwes. Hal itu disebabkan oleh adanya kesesuaian yang layak antara dirinya dengan warisan sosial itu. Dan menurut Elizabeth B. Hurlock, perkembangan sosial adalah kemampuan seseorang dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dengan unsur sosialisasi di masyarakat.

2.2       Faktor - faktor Pertumbuhan Penduduk
Faktor-faktor pertumbuhan penduduk yang pesat bisa di akibatkan oleh :
1. Kelahiran (Natalis)
Kelahiran adalah faktor utama dari pertumbuhan penduduk, dan dapat diartikan sebagai banyaknya jumlah kelahiran penduduk setiap tahunnya dalam suatu  wilayah.


2. Migrasi Penduduk
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

2.3       Faktor Yang Mempengaruhi Kelahiran
a. Kawin di usia muda.
b. Tidak di adakannya program KB pada suatu daerah.
c. Pandangan yang menyatakan bahwa banyak anak, banyak rezeki.
d. Anak merupakan penentu status sosial.
e. Anak laki-laki merupakan penerus keturunan.

2.4       Faktor Perpindahan Penduduk
a. Ingin mengubah nasib hidup dengan pindah ke kota
b. Banyaknya lapangan kerja di kota
c. Ingin mendapatkan pendidikan yang memadai

2.5       Cara Megatasi Pertumbuhan Penduduk
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk :
1. Menggalakkan program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah
    anak dalam suatu keluarga secara umum dan masal, sehingga akan mengurangi
    jumlah angka kelahiran.
2. Menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi.


Cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk :
1. Penambahan dan penciptaan lapangan kerja
Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat maka diharapkan hilangnya kepercayaan banyak anak banyak rejeki. Di samping itu pula diharapkan akan meningkatkan tingkat pendidikan yang akan merubah pola pikir dalam bidang kependudukan.
2. Meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan
Dengan semakin sadar akan dampak dan efek dari laju pertumbuhan yang tidak terkontrol, maka diharapkan masyarakat umum secara sukarela turut mensukseskan gerakan keluarga berencana.
3. Mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi
Dengan menyebar penduduk pada daerah-daerah yang memiliki kepadatan penduduk rendah diharapkan mampu menekan laju pengangguran akibat tidak sepadan antara jumlah penduduk dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
4. Meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan
Hal ini untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan.Setiap daerah diharapkan mengusahakan swasembada pangan agar tidak ketergantungan dengan daerah lainnya.

2.6       Perkembangan Sosial
Pengertian perkembangan sosial adalah sebuah proses interaksi yang dibangun oleh seseorang dengan orang lain. Perkembangan sosial ini berupa jalinan interaksi anak dengan orang lain, mulai dari orang tua, saudara, teman bermain, hingga masyarakat secara luas. Perkembangan sosial adalah proses belajar mengenal norma dan peraturan dalam sebuah komunitas. Manusia akan selalu hidup dalam kelompok, sehingga perkembangan sosial adalah mutlak bagi setiap orang untuk di pelajari, beradaptasi dan menyesuaikan diri.
Perkembangan emosional adalah luapan perasaan ketika anak berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian dapat dipahami bahwa perkembangan sosial emosional tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain membahas perkembangan sosial harus melibatkan emosional.
Pengertian perkembangan sosial menurut beberapa ahli
Perkembangan sosial adalah kemajuan yang progresif melalui kegiatan yang terarah dari individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola tingkah lakunya yang luwes. Hal itu disebabkan oleh adanya kesesuaian yang layak antara dirinya dengan warisan sosial itu.
  Menurut Elizabeth B. Hurlock, perkembangan sosial adalah kemampuan seseorang dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dengan unsur sosialisasi di masyarakat.
  Singgih D Gunarsah, perkembangan sosial merupakan kegiatan manusia sejak lahir, dewasa, sampai akhir hidupnya akan terus melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya yang menyangkut norma-norma dan sosial budaya masyarakatnya.
  Abu Ahmadi, berpendapat bahwa perkembangan sosial telah dimulai sejak manusia itu lahir. Sebagai contoh, anak menangis saat dilahirkan, atau anak tersenyum saat disapa. Hal ini membuktikan adanya interaksi sosial antara anak dan lingkungannya.
Jadi, dapat diartikan bahwa perkembangan sosial akan menekankan perhatiannya kepada pertumbuhan yang bersifat progresif. Seorang individu yang lebih besar tidak bersifat statis dalam pergaulannya, karena dirangsang oleh lingkungan sosial, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan kelompok dimana ia sebagai salah satu anggota kelompoknya.

2.7       Meningkatnya Kebutuhan Ekonomi (sandang, pangan, papan)
Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, yakni sandang, pangan, dan papan. Ketiga kebutuhan ini tak terelakkan lagi harus terpenuhi untuk kelanjutan hidup manusia.
Dalam buku berjudul The Population Bomb (Ledakan Penduduk) pada tahun 1968 oleh Paul R. Ehrlich meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya penduduk dan ledakan penduduk. Karya tersebut menggunakan argumen yang sama seperti yang dikemukakan Thomas Malthus dalam An Essay on the Principle of Population (1798), bahwa laju pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan mengakibatkan kelaparan . contoh : jika salah satu tidak terpenuhi/kehabisan stok maka kemungkinan akan terjadinya penaikan/pelonjakan harga dan akan lebih membebani kepada masyarakat yang ber ekonomi menengah ke bawah. Nah seperti yang saya jelaskan di atas jika pertumbuhan penduduk terus terjadi maka akan terjadi seperti kelaparan, kemiskinan, yang akan menimbulkan masalah baru (kriminal).

2.8       Berkurangnya Lahan Tempat Tinggal
Sudah sangat jelas jika semakin bertambah banyak penduduk, tentu kebutuhan akan rumah semakin banyak dan otomatis lahan yang dibutuhkan semakin banyak. Sementara lahan yang tersedia luasnya tetap. Yang akan terjadi adalah padatnya pemukiman dan sedikit sekali lahan-lahan kosong yang tersisa karena semakin sedikitnya lahan yang kosong, akan membuat harga tanah semakin melonjak, dan tentu saja masyarakat ekonomi menengah ke bawah tidak mampu membeli tanah untuk membangun rumah, sehingga mereka mencari “lahan” lain untuk tinggal, seperti kolong jembatan, taman kota, stasiun, emperan toko, dan lain-lain.

2.9       Meningkatnya Angka Pengangguran
Terjadinya pengangguran karena ketidakseimbangan antara peluang kerja yang tidak bertambah dengan semakin pesatnya pertumbuhan penduduk dan keadaan dimana dalam sebuah masyarakat, sebagian warganya tidak mampu memasuki kesempatan kerja yang ada, sehingga ia tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan ekonominya.
Ledakan penduduk adalah masalah yang harus segera ditangani dengan serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang telah dijelaskan.
Adapun solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan ledakan penduduk yaitu :
a. Melakukan program transmigrasi
b. Menggalakkan program keluarga berencana
c. Mengoptimalkan lahan dengan menggunakan teknologi.
d. Pemerataan pembangunan
e. Mendatangkan investor untuk mengurai pengangguran

  

BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Pertumbuhan penduduk mempengaruhi pada perkembangan sosial dalam masyarakat. Perkembangan sosial seperti seperti kurangnya pangan, rendahnya pendidikan masyarakat dll. Cara mengatasi pembludakan pertumbuhan penduduk tersebut adalah dengan Membuat Undang-Undang yang jelas tentang umur minimum pernikahan, Program KB (keluarga berencana) dan sosialisasi pada masyarakat.
Pertumbuhan penduduk sebuah desa di pinggiran kota yang menyebabkan banyaknyak urban masuk pada desa yang telah menimbulkan berbagai persoalan di kawasan itu. Berbagai persoalan yang muncul antara lain, tata ruang desa kota yang tidak beraturan, kondisi lingkungan yang merosot, ketahanan pangan yang terancam, konflik sosial yang cenderung meluas dan dipertahankan oleh ekslufisitas kelompok di dalam komunitas itu dan ancaman tidak adanya mekanisme penyelesaian konflik yang baik. 
Hal tersebut yang mengakibatkan berbagai persoalan muncul dan cenderung tidak terkendali atas terbentuknya suatu kawasan desa-kota yang tidak terencana dengan baik. Sebagai konsekwensi dari meluasnya wilayah-wilayah perkotaan adalah berkembangnya desa-desa di daerah pinggiran kota menjadi kawasan desa-kota. Fenomena ini hampir terjadi di berbagai kota di Indonesia dan hingga saat ini tidak ada suatu sistem perencanaan yang terpadu untuk mengatasi persoalan itu.  

3.2       Saran
Untuk mengatasi Pertumbuhan penduduk perlu adanya suatu perencanaan kawasan desa-kota yang menggunakan pendekatan kolaborasi yang memperhatikan kepentingan antar pihak baik kepentingan kota maupun desa. Di duga, persoalan perencanaan tata ruang perkotaan selama ini terus-menerus terjadi dan berulang karena bersifat top down atau mengabaikan aspek partisipasi warga desa dan warga kota. Artinya, perencanaan  suatu wilayah selama ini bersifat sebagai “bahan jadi” yang harus dilaksanakan oleh para pemangku yang terkait termasuk penduduk setempat. Padahal suatu perencanaan wilayah tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada mekanisme pendukungnya.
Pengelolahan bersama diantara perencanaan wilayah yaitu : pemerintaha daerah yang terkait, para pengembang, DPRD sebagai wakil aspirasi politik masyarakat dan pemangku-pemangku yang terkait beserta kelompok-kelompok masyarakat semestinya dilibatkan secara bersama-sama dalam merencanakan dan menjalankan suatu wilayah pembangunan perkotaan yang berkelanjutan. Mekanisme kolaborasi ini perlu dilembagakan, seprti dalam suatu forum perkotaan (urban forum), untuk memperkuat pemerintah daerah dalam merencanakan perluasan kota.
  

                                                           DAFTAR PUSTAKA

  Hartomo.1990. Ilmu Sosial Dasar.Jakarta:Bumi Aksara
  Rustian kamaluddin. 1998. Pengantar ekonomi Pembangunan.Jakarta : Lembaga penerbit fakultas Ekonomi UI
  M.Masyhur amin.1994. Moralitas Pembangunan.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset
  Herimanto. 2008. IlmuSosialdanBudayaDasar. Jakarta : BumiAksara
  Jurnal Masyarakat dan Budayaa,volume 11 No.2 Tahun 2009