Nama : Yohannes Leonard
NPM : 17416788
Fakultas : Teknik Elektro
MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Penduduk di Indonesia? Pasti anda sudah membayangkan tentang tingginya angka kelahiran, banyak nya orang, dan pertumbuhan penduduk yang tak terkendali. Hal ini terjadi di setiap daerah baik di kota maupun di tingkat desa. Hal itulah yang menyebabkan Indonesia berada di urutan ke 4 untuk negara dengan populasi penduduk terbanyak dibawah Amerika Serikat. Berikut adalah masalah kependudukan yang terjadi di indonesia.
A.
DEMOGRAFIS
1.
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Ya
benar, jumlah penduduk dan pertumbuhanya memang sudah tidak
terkendali lagi di indonesia. Bayangkan saja telah disebutkan
sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia berada di urutan
ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India,
Amerika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk
Indonesia dari hasil Sensus 2010 mencapai angka 237.641.326
(www.bps.go.id).
Dari
tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari
sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah.
Sementara pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar antara 2,15%
pertahun hingga 2,49% pertahun. Tingkat pertumbuhan penduduk seperti
itu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran (fertilitas),
kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).
Peristiwa
kelahiran di suatu daerah menyebabkan perubahan jumlah dan komposisi
penduduk, sedangkan peristiwa kematian dapat menambah maupun
mengurangi jumlah penduduk di suatu daerah. Mengurangi bagi yang
ditinggalkan dan menambah bagi daerah yang didatangi. Selain penyebab
langsung seperti kelahiran, kematian dan migrasi terdapat penyebab
tidak langsung seperti keadaan social, ekonomi, budaya, lingkungan,
politik dsb.
Pertumbuhan
penduduk seperti dikemukakan di atas dapat dikatakan terlalu tinggi
karena dapat menimbulkan berbagai persoalan. Jadi apabila pertubuhan
penduduk di Indonesia tahun 1990 sebesar 2,15% pertahun diperlukan
investasi sebesar 2,15 kali 4 sama dengan 8,6% pertahun. Sedangkan
tingkat pertumbuhan GNP di Indonesia pada tahun yang sama hanya
mencapai 4% pertahun. Defisit antara kemampuan dan kebutuhan sebesar
8,6%-4%=4% ditutup pinjaman dari luar negeri. Hal tersebut pula lah
yang menyebabkan utang indonesia membengkak sampai sekarang ini.
2.
Penyebaran Penduduk Yang Tidak Merata
Penyebaran
penduduk yang tidak merata yang menyebabkan daerah tertentu menjadi
padat seperti Jakarta, Bekasi, Bandung dan kota lain di Indonesia
yang tidak meratanya penyebaran penduduk.
Hal
ini juga didukung dengan warga yang berbondong-bondong datang ke
Ibukota pada musim mudik lebaran. Yang menambah kepadatan ibukota,
mungkin apabila mereka memiliki keahlian yang bisa digunakan untuk
bertahan hidup di ibukota. Tapi beberapa dari orang tersebut malah
tidak memiliki keahlian untuk bertahan hidup di ibukota, alhasil
mereka menjadi masalah baru di ibukota seperti menambah tingkat
kemiskinan, pengangguran, kejahatan dan lainya.
Faktor
yang mempengaruhi penyebaran penduduk tidak merata yaitu :
- Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
- Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal
- Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat tinggal di daerah datar
- Sumber air
- Perhubangan atau transportasi
- Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dll.
B.
NON DEMOGRAFIS
1.
Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah
Kesehatan
penduduk masih menjadi momok di indonesia, dimana segelintir orang
yang memiliki kekayaan dapat dengan mudahnya memperoleh akses
kesehatan. Dan disisi lain rakyat miskin dilarang sakit, karena susah
untuk mendapatkan akss kesehatan.
Dalah
hal ini kesehatan yang akan menjadi sorotan bagaimana gambaran
tingkat kesehatan adalah angka kematian bayi. Besarnya kematian yang
terjadi menunjukan bagaimana kondisi lingkungan dan juga kesehatan
pada masyarakat.
Dari
data diatas dapat dilihat bagaimana penurunan yang terjadi pada angka
kamatian bayi di Indonesia yang dihitung berdasar jumlah kematian di
setiap 1000 kelahiran. Penurunan ini menujukkan usaha untuk perbaikan
dalam bidang kesehatan terus saja diupayakan guna meningkatkan
kualitas hidup manusia Indonsia. Berbagai layanan kesehata yang
dibuka seperti imunisasi dan juga posyandu tentunya menjadi harapan
guna memperbaiki kondisi kesehatan yang ada saat ini.
2.
Pendidikan Yang Rendah
Pendidikan
juga menjadi sorotan penting tentang penduduk, karena pertumbuhan
penduduk bila tidak diimbangi dengan peningkatan pendidikan yang baik
akan percuma. Karena bisa dijajah oleh bangsa lain, penduduk tersebut
bisa diexploitasi oleh bangsa lain. Dari UU yang dikeluarkan pun
terlihat bahwa wajib belajar penduduk Indonesia masih terbatas 9
tahun sementara negara lain bahkan menetapkan angka lebih dari 12
tahun dalam pendidikannya. Namun bagi Indonesia sendiri, angka 9
tahun pun belum semuanya terlaksana dan tuntas mengingat banyaknya
pulau di Indonesia yang masih belum terjangkau oleh berbagai
fasilitas pendidikan. Dari HDI (Human Development Indeks) tahun 2011
pun rata-rata pendidikan bangsa Indonesia masih pada angka 5.8 tahun.
Dari sini pun sudah terlihat bagaimana tingkat pendidikan di
Indonesia.
Tapi
pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas
SDM penduduk suatu negara. Selain pendidikan yang penting, kualitas
SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat
pendidikanya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi.
Namun
tidak di indonesia, banyak orang yang berpendidikan tinggi menjadi
pengangguran. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain.
Seperti yang telihat pada grafik di bawah ini, pengangguran yang di
maksud di sini merupakan pengangguran yang terjadi karena mereka
sedang dalam proses mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa
tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan atau sudah punya pekerjaan
tetapi belum mulai bekerja. Terdapat angka yang menujukkan bahwa
tingkat pengangguran tertinggi berada pada tamatan SMA/Umum. Ini
menujukkan bahwa pendidikan setara SMA belum cukup untuk mengentaskan
jumlah pengangguran yang ada di Indonesia. Lulusan ini masih menjadi
pertanda bahwa tingkatan produktivitas tidak bertambah jika
pendidikan hanya sebatas ini. Perlunya peningkatan pendidikan serta
pendidikan non formal tentunya akan membantu agar pengangguran tidak
menumpuk pada lulusan SMA.
Bila
diamati, kondisi diatas sangat memperhatinkan. Tingkat pendidikan
diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraannya. Sehingga
terjadilah pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh
pemerintah akan membawa dampak positif yang signifikan terhadap
kesejahteraan negara.
3.
Banyaknya Jumlah Penduduk Miskin
Penduduk
miskin, juga berhubungan dengan kesehatan dan pendidikan yang layak.
Kemiskinan juga menjadi salah satu masalah yang melanda Indonesia.
Walau Indonesia bukan termasuk negara miskin menurut PBB namun dalam
kenyataannya lebih dari 30 juta rakyat Indonesia hidup di bawah garis
kemiskinan. Yang lebih disayangkan lagi, Indonesia merupkan negara
yang kaya akan sumber daya alam yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke. Tapi sungguh memprihatinkan ketika meihat bagaimana
kemiskinan menjadi bagian permasalahan di negeri yang kaya ini.
Secara
garis besar penurunan jumlah warga miskin memang terlihat signifikan.
Hal ini juga dibenarkan oleh beberapa pakar yang mengamati penurunan
ini. namun, angka 30 juta masih menjadi permasalahan sendiri
mengingat adanya berbagai tujuan global yang akan di capai tahun
2015.
Selain
kemiskinan, masalah lain adalah kesenjangan sosial menjadi terlihat
jelas di Indonesia. Kaum konglomerat menjadi penguasa namun
pemerintah diam saja dengan kemiskinan yang ada. tidak mengherankan
apabila negara Indonesia memiliki jumlah rakyat miskin yang cukup
banyak.
Kemiskinan
disebabkan juga karena pendidikan yang rendah yang menyebabkan rakyat
indonesia tidak bisa menikmati hasil kekayaan bumi pertiwi ini,
banyak pihak asing yang sengaja mengambil kekayaan negeri ini yang
membuat rakyatnya menderita alhasil kemiskinan pun ada.
C.
KESIMPULAN DAN SARAN
Yaitu
permasalahan di indonesia terbagi menjadi dua yaitu demografis yang
berkaitan dengan fisik/kuantitatif dan non demografis yang lebih ke
arah kualitatif. Permasalahan kependudukan ini harus kita benahi
bersama. Tidak bisa hanya dibenahi oleh pemerintah saja, kita sebagai
warga negara harus turut andil untuk memajukan negeri ini. Khususnya
dalam hal kependudukan yang banyak terjadi masalah.
D.
DAFTAR PUSTAKA
Data
Kependudukan dari Badan Pusat Statistik. diakses melalui
http://www.bps.go.id pada tanggal 12 Agustus 2012
Muhsinatun
Siasah M, dkk.2002.Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup.UNY
Press:Yogyakarta.
________.2012.Permasalahan
Kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan. Diunduh dari
http://guruipsgempol1.wordpress.com
/2012/04/13/permasalahan-kependudukan-dan-dampaknya-terhadap-pembangunan/
tanggal 12 Agustus 2012.
________.2009.
Persebaran Penduduk di Indonesia. Diunduh dari
http://id.shvoong.com/social-sciences/anthropology/2099155-persebaran-penduduk-indonesia/#ixzz23TSsOzDk.
Tanggal 14 Agustus 2012.
http://kependudukan-indo.blogspot.com/2013/07/masalah-kependudukan-diindonesia.html